Oleh : Purwandi
Pesona alam ini masih dipercantik dengan hamparan Bukit Barisan yang mengelilinginya. Gunung Singgalang dan Marapi menjulang tinggi menjadi “penjaganya”.
Pesona Danau Singkarak memang tidak pernah putus kalau diceritakan. Objek wisata yang satu ini menjadi salah satu primadona pariwisata Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Letaknya pun strategis, berada di antara Kabupaten Tanah Datar dan Solok.
Kabupaten Solok memang kaya dengan danau. Menurut data Pemerintah Kabupaten Solok, Danau Singkarak merupakan salah satu dari
Lalu Danau Dibawah, dengan luas sekitar 16,83 hektare, yang terletak sekitar satu kilometer sebelah selatan Danau Diatas. Danau ketiga dinamakan Danau Talang, yang terletak di Kecamatan Lembang Jaya, berada kurang lebih dua kilometer dari Danau Kembar (Danau Diatas dan Danau Dibawah).
Danau Singkarak sendiri merupakan danau terluas kedua di Sumatera setelah Danau Toba. Danau Singkarak yang luasnya 107,8 hektare berada di dua kabupaten di Sumatera Barat, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Tanah Datar.
Pemandangan Danau Singakarak masih seperti dulu, beberapa tahun lalu. Pohon-pohon yang tumbuh di sepanjang tepian danau, menjadi pembatas antara daratan dan air. Lingkungan yang asri dan hawanya yang sejuk, juga menjadi kenikmatan tersendiri jika Anda berkunjung ke
Nah, ketika sudah tiba di Danau Singkarak, tidak nikmat rasanya kalau tidak berenang. Airnya yang jernih seperti merajuk untuk direnangi. Tetapi agar bisa berenang dengan lebih aman, ada penduduk di sekitar danau yang menyewakan ban karet. Tarifnya pun tidak mahal, hanya Rp 1.000 per ban.
Menjelajahi Danau Singkarak juga tak lengkap rasanya kalau tidak menggunakan perahu, atau perahu motor dan becak danau untuk berkeliling. Ongkosnya pun relatif murah. Untuk perahu motor cukup membayar Rp 10.000 per orang dengan kapasitas perahu sekitar 20 orang. Sedangkan becak danau Rp 5.000 per orang dengan kapasistas 5-7 orang.
Masih ada keistimewaan lain yang hanya dimiliki Danau Singkarak, yakni terdapat spesies ikan langka yang mungkin hanya satu-satunya di dunia. Spesies ini bernama ikan bilih (Mystacoleucus padangensis). Ikan ini tidak bisa dibudidayakan di luar habitat aslinya, baik di akuarium, kolam, bahkan dalam jala terapung yang ada di Danau Singkarak sekalipun. Bentuk ikan bilih mirip teri, namun hidup di air tawar.
Oleh warga sekitar, ikan ini menjadi sumber mata pencarian. Namun, karena ikannya makin langka, harganya pun lumayan bervariasi.
Oleh nelayan di Danau Singkarak, ikan itu dijual dengan harga Rp 10.000-15.000 per kilogram. Akan tetapi, kalau sudah masuk ke pasar, harganya meningkat menjadi Rp 25.000-50.000 per kilogram. Anda dapat pula menikmati hidangan di sekitar Danau Singkarak, karena ada warga yang membuka rumah makan dengan menu andalan ikan bilih.
Di copy sinar harapan go.id
info untuk kenyamanan perjalanan wisata anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar