Jumat, 27 Maret 2009

Danau Nibung Objek Wisata Andalan Kabupaten Muko Muko

Harry - Wisatanet.com
Danau Nibung, objek wisata yang terletak di Desa Ujung Pandang, Kecamatan Muko Muko Utara, Kabupaten Muko Muko, Provinsi Bengkulu, menjadi objek wisata andalan kabupaten setempat.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Edi Nevian ketika dikonfirmasi di Bengkulu, Minggu (25/5) menegaskan, danau tersebut merupakan salah satu objek wisata andalan di Muko Muko.

"Selama ini danau tersebut memang belum dikenal, tapi cukup banyak pengunjung yang datang terutama warga setempat," katanya.

Ia mengaku, akan mempromosikan danau itu sehingga diharapkan akan lebih banyak lagi wisatawan yang datang, terutama dari luar daerah dan manca negara.

Danau Nibung, kata dia, lokasinya mudah dijangkau dan hanya berjarak 6 km dari Kota Muko Muko, ibu kota Kabupaten Muko Muko.

Sedangkan dari Bandara Fatmawati Kota Bengkulu, berjarak sekitar 300 km dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum.

"Kita mempunyai banyak objek wisata, dan Danau Nibung merupakan salah satunya. Kita yakin ke depan danau tersebut akan menjadi salah satu objek yang banyak dikunjungi," ujarnya.
Sumber: media-indonesia.com

Sabtu, 21 Maret 2009

Daftar Nama Danau dan Waduk di Indonesia Diurutkan Berdasarkan Abjad

Danau Airhitam Berada si Provinsi Sumatra Selatan
Danau Ancueloot Berada si Provinsi DI Aceh
Danau Anggi Giji Berada si Provinsi Papua
Danau Anggi Gita Berada si Provinsi Papua
Danau Bambenan Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Bangkau Berada si Provinsi Kalimantan Selatan
Danau Batu Berada si Provinsi Bali
Danau Batu Jai Berada si Provinsi Nusa Tenggara Barat
Danau Bekuan Berada si Provinsi Kalimantan Barat
Danau Belida Berada si Provinsi Kalimantan Barat
Danau Biru Berada si Provinsi Papua
Danau Bitin Berada si Provinsi Kalimantan Selatan
Danau Bratan Berada si Provinsi Bali
Danau Buyan Berada si Provinsi Bali
Danau Cembulu Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Danau Berada si Provinsi Sulawesi Utara
Danau Dendam Tak Sudah Berada si Provinsi Bengkulu
Danau Di Atas Berada si Provinsi Sumatra Barat
Danau Di Bawah Berada si Provinsi Sumatra Barat
Danau Dipacampat Berada si Provinsi Jambi
Danau Emas Berada si Provinsi Bengkulu
Danau Ganting Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Gatel Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Genali Berada si Provinsi Kalimantan Barat
Danau Jembawan Berada si Provinsi Sumatra Selatan
Danau Jempang Berada si Provinsi Kalimantan Timur
Danau Jepara Berada si Provinsi Lampung
Danau Kalimutu/Telaga Tiga Warna Berada si Provinsi Nusa Tenggara Timur
Danau Kawah Ijen Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Kawah Kelut Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Kenamfui Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Kerinci Berada si Provinsi Sumatra Barat
Danau Laut Realoih Berada si Provinsi DI Aceh
Danau Laut Tawar Berada si Provinsi DI Aceh
Danau Limboto Berada si Provinsi Sulawesi Utara
Danau Limut Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Lindu Berada si Provinsi Sulawesi Tengah
Danau Linouw Berada si Provinsi Sulawesi Utara
Danau Lubuk Deling Berada si Provinsi Sumatra Selatan
Danau Mahalona Berada si Provinsi Sulawesi Selatan
Danau Maninjau Berada si Provinsi Sumatra Barat
Danau Matana Berada si Provinsi Sulawesi Selatan
Danau Matur Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Melintang Berada si Provinsi Kalimantan Timur
Danau Mepara Berada si Provinsi Kaflmantan Tengah
Danau Moat Berada si Provinsi Sulawesi Utara
Danau Pacai Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Pangkalan Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Paninai Berada si Provinsi Papua
Danau Poso Berada si Provinsi Sulawesi Tengah
Danau Ranau Berada si Provinsi Batas Lampung & SumSel
Danau Rawa Dano Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Rawa Kelindingan Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Rawa Pening Berada si Provinsi Jawa Tengah
Danau Raya Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Rombebai Berada si Provinsi Papua
Danau Segara Anak Berada si Provinsi NTB
Danau Semayang Berada si Provinsi Kalimantan Timur
Danau Sembuluh Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Sentani Berada si Provinsi Papua
Danau Sentarum Berada si Provinsi Kalimantan Barat
Danau Sidenreng Berada si Provinsi Sulawesi Selatan
Danau Singkarak Berada si Provinsi Sumatra Barat
Danau Sipin Berada si Provinsi Jambi
Danau Situ Bagendit Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Situ Cileunca Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Situ Langkung Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Situ Lengkong Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Situ Sipanunjang Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Tage Berada si Provinsi Papua
Danau Tambara Berada si Provinsi Nusa Tenggara Barat
Danau Tamblingan Berada si Provinsi Bali
Danau Tang Berada si Provinsi Kalimantan Barat
Danau Telaga Menjer Berada si Provinsi Jawa Tengah
Danau Telaga Patenggang Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Telaga Sarangan Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Teloko Berada si Provinsi Sumatra Selatan
Danau Tempe Berada si Provinsi Sulawesi Selatan
Danau Terusan Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Tes Berada si Provinsi Bengkulu
Danau Tete Berada si Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Ti Bi Berada si Provinsi Papua
Danau Toba Berada si Provinsi Sumatra Utara
Danau Tondano Berada si Provinsi Sulawesi Utara
Danau Tonjidat Berada si Provinsi Papua
Danau Towuti Berada si Provinsi Sulawesi Selatan
Danau Waduk Cacaban Berada si Provinsi Jawa Tengah
Danau Waduk Cengklik Berada si Provinsi Jawa Tengah
Danau Waduk Cirata Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Waduk Darma Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Waduk Gajah Mungkur Berada si Provinsi Jawa Tengah
Danau Waduk Gonclang Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Waduk Jatiluhur Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Waduk Karangkates Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Waduk Klampis Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Waduk Lahor Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Waduk Melahayu Berada si Provinsi Jawa Tengah
Danau Waduk Ngebel Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Waduk Riam Kanan Berada si Provinsi Kalimantan Selatan
Danau Waduk Saguling Berada si Provinsi Jawa Barat
Danau Waduk Selarego Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Waduk Sempor Berada si Provinsi Jawa Tengah
Danau Waduk Wadas Lintang Berada si Provinsi Jawa Tengah
Danau Waduk Way Rarem Berada si Provinsi Lampung
Danau Waduk Widas Berada si Provinsi Jawa Timur
Danau Yamur Berada si Provinsi Papua
Danau Yawasi Berada si Provinsi Papua

Danau Mas Rejang Lebong Bengkulu Belum Berkilau


KABUT cukup tebal menyelimuti kawasan pegunungan itu pada Minggu pagi pekan terakhir Desember 2004. Di jalan, pengendara kendaraan bermotor beroda empat dan dua menyalakan lampu.

DI sebuah lembah yang dikitari oleh perbukitan, sekelompok ibu-ibu pedagang tengah menata dagangan mereka di atas meja-meja. Sekelompok pemuda berjaket tengah berkerumun di tempat parkir kendaraan yang masih kosong. Beberapa orang di antara mereka tengah merokok, mungkin untuk mengurangi udara dingin. Dua orang di antara mereka lalu mencoba menyalakan api di setumpukan kayu, persis di batas luar lahan parkir.

Kecuali ibu-ibu pedagang dan kelompok pemuda, tidak ada orang lain terlihat di kawasan itu. Kesan sepi terasa menaungi kawasan berhawa sejuk tersebut. Di kejauhan, di punggung-punggung bukit yang mengelilingi danau dan kebetulan tidak diselimuti kabut, tanaman sayuran berbagai jenis terlihat hijau subur. Samar-samar terlihat sejumlah petani tengah memetik sayuran di kebun mereka. Pemandangan dan udara pagi terasa segar.

"Pada hari Minggu seperti sekarang ini biasanya pada siang nanti pasti akan datang banyak pengunjung. Akan tetapi mungkin saja hari ini sepi, tergantung hujan turun atau tidak," ucap Darmawan, salah seorang pemuda di tempat parkir.

Kendati senyap masih menyergap, kawasan wisata Danau Mas di Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, itu terasa menyimpan potensi keindahan alami yang menawan. Meskipun obyek wisata yang ditawarkan hanyalah berupa danau di perbukitan, kawasan itu tetap menawan bagi pengunjung yang datang. Terlebih lagi, kawasan Rejang Lebong sedikit memiliki obyek wisata. Kawah Bukit Kaba dan Air Panas Suban hanyalah dua lokasi wisata lain yang menjadi pilihan wisatawan di daerah itu.

Danau Mas terletak sekitar 19 kilometer dari Curup, ibu kota Kabupaten Rejang Lebong, atau sekitar 25 kilometer dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Danau ini terletak di tepi jalan yang menghubungkan dua kota bertetangga tetapi lain provinsi tersebut.

Lokasi Danau Mas akan dengan mudah terlihat oleh para pengguna jalan yang tengah melintas. Letak danau yang berada di lembah, persis di bagian bawah tepi jalan, memudahkan pemakai jalan untuk melihatnya.

"Pengunjung yang datang ke sini, sebagian memang pemakai jalan yang tengah melintas, baik ke arah Lubuk Linggau maupun ke arah Curup dan Bengkulu," kata seorang tukang parkir.

DANAU Mas memang menjadi pilihan yang menarik untuk sekadar menghilangkan penat, terutama bagi warga Kota Bengkulu dan daerah pantai lain di Bengkulu. Dengan datang ke lokasi wisata ini, paling tidak warga yang umumnya berdiam tak jauh dari pantai mendapatkan suasana lain, yakni pegunungan, termasuk udaranya yang sejuk dan segar.

Warga Lubuk Linggau pun hanya memiliki pilihan lokasi wisata berhawa sejuk di Danau Mas. Perbedaan iklim dan suhu udara menjadikan kawasan wisata ini menjadi pilihan yang tidak boleh ditinggalkan. Apalagi di Lubuk Linggau tidak ada lokasi wisata berudara sejuk seperti Danau Mas.

Namun sayang, potensi begitu besar yang dapat mendukung berkembangnya bisnis wisata danau tersebut rupanya belum menjadi prioritas pemerintah daerah setempat untuk mengembangkannya. Fasilitas pendukung tempat wisata itu jauh dari memadai.

Untuk penunjang wisata utama, yaitu danau, misalnya, saat ini hanya tersedia beberapa sepeda air. Terbatasnya fasilitas pendukung itu menyebabkan pengunjung yang hendak bermain-main di danau kerap harus lama antre bersama pengunjung lain.

Fasilitas pendukung lain hanya berupa taman di bawah pepohonan di sisi timur danau. Di lokasi ini terdapat pula beberapa kursi ayun besi, yang biasa digunakan bermain oleh anak- anak atau pasangan muda-mudi yang tengah berpacaran. Meski dengan fasilitas terbatas, tempat di tepi danau ini tetap cukup lumayan bagi keluarga yang hendak melepas penat dan bagi anak-anak mereka yang mendapat hiburan sehat.

Dengan fasilitas yang masih terbatas, Danau Mas tetap menjadi pilihan warga untuk berkunjung karena memang tidak ada pilihan tempat wisata sejenis di kawasan itu. Menurut Burmawi, pengelola Danau Mas, pada hari Minggu atau hari libur rata-rata 300 pengunjung datang ke tempat wisata alam tersebut.

"Jumlah pengunjung akan semakin banyak pada waktu digelar panggung hiburan di tempat ini," katanya.

Pada hari-hari biasa, ungkap Burmawi, jumlah pengunjung tak terlalu banyak. Jumlahnya hanya puluhan orang. Ia mengakui, masih sedikitnya pengunjung yang datang ke danau dengan nama resmi Danau Mas Harun Bastari itu memang karena masih terbatasnya fasilitas pendukung.

Saat ini di sekitar kawasan danau seluas 36 hektar yang dibuka sebagai tempat wisata pada tahun 1980-an tersebut hanya terdapat tiga vila dan satu hotel. Semuanya itu dikelola oleh swasta.

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong sendiri sebenarnya tak tinggal diam. Malah pemerintah kabupaten telah mengalokasikan anggaran belasan miliar rupiah untuk membangun kawasan wisata Danau Mas yang lebih representatif. Selain akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung danau dan taman di sekelilingnya, sebanyak 100 vila juga akan dibangun di perbukitan di atas danau.

Hingga pembangunan terhenti, seperti yang terlihat pada akhir Desember 2004, sebanyak 53 vila telah dibangun. Dari lokasi di ketinggian itu, Danau Mas dan sekitarnya bisa terlihat. Sementara untuk kawasan danau sendiri belum ada penambahan fasilitas pendukung, termasuk rencana membangun rumah makan di pulau yang ada di tengah danau. Belum jelas mengapa rencana besar itu terhenti.

Terhentinya proyek pembangunan Danau Mas tentu saja menyebabkan danau tersebut tetap merana. Pengunjung pun tetap hanya bisa menikmati fasilitas wisata yang terbatas. Danau Mas memang belum sekemilau seperti namanya. Kemilau Danau Mas masih tertutup kabut setumpuk permasalahan pengelolaannya. (AGUS MULYADI)

di copy dari kompas.com

Jumat, 20 Maret 2009

Lebong Kacamata Objek Wisata di Kabupaten Lebong

Harry - Wisatanet.com
Lebong Kacamata, merupakan areal pertambangan emas masyarakat di Kabupaten Lebong, yang kini menjadi objek wisata yang cukup banyak dikunjungi wisatawan.

"Lokasi itu dinamakan Lebong Kacamata, karena banyak lubang-lubang tambang emas yang digali oleh masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Edi Nevian di Bengkulu.

Lubang-lubang tambang yang banyak terdapat di lokasi itu, menurut dia, justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Para pengunjung, selain bisa melihat lubang tambang juga dapat menyaksikan aktivitas masyarakat yang sedang menggali tanah/batu mencari emas juga proses pemisahan biji emas.

Edi juga menjelaskan, lokasi tersebut awalnya merupakan areal pertambangan yang dikelola oleh pemerintah penjajahan Belanda, yang kemudian dijadikan pertambangan rakyat.

Mengenai jarak tempuh, menurut dia, cukup lancar dengan jarak sekitar 120 Km dari Bandara Fatmawati, Kota Bengkulu.

Di Provinsi Bengkulu saat ini terdapat 80 objek wisata yang terindentifikasi dan memiliki kekhasan. Dari jumlah itu sebanyak 14 di antaranya merupakan pantai, delapan tirta (air), 22 tempat bersejarah dan 36 panorama alam.
Sumber: media-indonesia.com

Info untuk kenyamanan perjalanan wisata anda.

Danau Dendam Tak Sudah




Harry - Wisatanet.com
Danau Dendam Tak Sudah (DTS), merupakan salah satu objek wisata andalan yang banyak dikunjungi para wisatawan, dan habitat flora langka anggrek pensil (Fanda hookeriana).

"Anggrek pensil ini hanya hidup di tempat tertentu dan Danau DTS merupakan salah satunya. Karena itu bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut bisa melihat secara langsung flora langka tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Edi Nevian di Bengkulu, Sabtu.

Danau yang juga merupakan salah satu tempat memancing tersebut, berlokasi di Kota Bengkulu, berjarak sekitar delapan kilometer dari Bandara Fatmawati Bengkulu.

Lokasi danau yang tepat berada di pinggir jalan utama yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong, menjadikan tempat itu mudah dijangkau oleh pengunjung.

"Dari pusat Kota Bengkulu, pengunjung bisa langsung datang ke danau itu dengan mengunakan angkutan umum, atau bagi yang ingin menyewa kendaraan sudah tersedia di Bandara Fatmawati," katanya.

Danau ini termasuk dalam kawasan konservasi Cagar Alam Dusun Besar (CADB), karena itu kelestariannya terjamin. Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas usaha yang dapat mengganggu kelestarian obyek wisata itu.

Pada saat musim kembang, bunga-bunga ini bermekaran memberikan panorama yang indah dan alami. Disekitar lokasi terdapat juga persawahan yang membentang luas menambah keindahan suasana pedesaan.

Selain sebagai obyek wisata, danau tersebut juga merupakan sumber air bagi hambaran sawah penduduk yang berada di sekitarnya.
Sumber: media-indonesia.com

Info untuk kenyamanan perjalanan wisata anda.

Telaga Putri Tujuh Warna Objek Wisata Andalan Bengkulu




Harry - Wisatanet.com
Dari puluhan objek wisata yang ada di Provinsi Bengkulu, Telaga Puteri Tujuh Warna merupakan tempat yang paling unik sehingga dijadikan salah satu objek andalan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Edi Nevian di Bengkulu, Sabtu (22/3) menjelaskan, keunikan dari objek wisata itu yakni dari tujuh telaga yang ada warna airnya berbeda-beda, yaitu biru, merah, cokelat, hitam, putih, abu-abu, dan merah muda.

"Ketujuh telaga tersebut diberinama sesuai warnanya, yaitu Telaga Biru, Telaga Merah, Telaga Cokelat, Telaga Hitam, Telaga Putih, Telaga Abu-Abu, serta Telaga Merah Muda," katanya.

Penyebab warna air telaga yang berbeda-beda tersebut diperkirakan karena dipengaruhi warna dasar telaga tersebut," katanya.

Telaga Putri Tujuh Warna berlokasi di Desa Rimbo Pengadang, Air Dingin, perbatasan Kabupaten Rejang Lebong dengan Kabupaten Lebong. Luas lokasi Telaga Putri Tujuh Warna tersebut diperkirakan mencapai 50 hektare dengan jarak tempuh 20 km dari pusat kota Curup, ibu kota Kabupaten Rejang Lebong, atau sekitar 120 km dari Bandara Fatmawati, Kota Bengkulu.

Untuk mencapai lokasi, para wisatawan harus menempuh dengan berjalan kaki melalui jalan setapak lebih kurang dua jam perjalanan. Objek wisata tersebut selama ini belum terpublikasikan serta belum ada pengelolaan, padahal sangat bagus dan memiliki kekhasan yakni memiliki air tujuh warna.

"Belum lama ini ada rombongan turis dari Malaysia berkunjung ke Bengkulu, kita bawa ke Telaga Puteri Tujuh Warna itu, dan ternyata mereka sangat tertarik," katanya.

Bahkan, para wisatawan mancanegara itu sangat kagum dengan keindahan dan keunikan telaga terebut, karena dari tujuh telaga yang ada, warna airnya berbeda-beda.

"Mereka kagum dan aneh. Keunikan telaga tersebut tidak ditemukan di tempat mana pun di dunia," katanya.
Sumber: media-indonesia.com

Danau Toba
















Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik sebesar 100km x 30km di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengahnya terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar ribuan saja.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Pesona Danau Lau Kawar yang Semakin Terlewatkan

Danau Lau Kawar

KEINDAHAN Danau Lau Kawar seakan tenggelam dalam pesona Danau Toba yang menjadi andalan negeri ini. Dibandingkan dengan luas Danau Toba yang mencapai 1.265 kilometer persegi, luas Danau Lau Kawar yang hanya 200 hektar memang tak ada apa-apanya. Tetapi, Lau Kawar sebenarnya memiliki pesona tersendiri yang tidak kalah indahnya dibandingkan dengan Toba yang sudah mendunia.

JALAN berliku dan sempit menuju danau di ketinggian 1.425 meter di atas permukaan laut tersebut niscaya segera terlupakan. Keindahan segera mengusir kepenatan begitu sampai di tepian Danau Lau Kawar.

Air danau yang bening dan tenang, serta udara yang sejuk, adalah sambutan pertama saat mencapai danau ini. Keindahan akan kian terasa saat berdiri di tepi danau.

Rakit-rakit kecil para pencari ikan yang baru menepi bersamaan dengan tenggelamnya matahari adalah pesona yang luar biasa indahnya. Riak gelombang yang lembut memecah bias bayangan mereka.

Ikan yang dicari para penjala dan pemancing tersebut juga bisa langsung dibeli untuk kemudian disantap di tepi danau. Bara api pembakaran ikan dan bau sedap ikan bakar niscaya akan menghalau udara dingin di sekitar danau.

Selain air jernih dan tenang, rimbunan pepohonan mengelilingi danau ini adalah pesona tersendiri. Di tengah gencarnya pembabatan liar, ternyata masih ada hutan yang relatif lestari.

DANAU Lau Kawar di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, adalah satu dari dua danau di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), selain Danau Marpunge.

Danau ini merupakan salah satu pintu gerbang utama para pendaki untuk mencapai puncak Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.451 meter dpl. Selama ini gunung tertinggi di Sumut ini merupakan salah satu gunung favorit bagi para pendaki.

Di samping itu, Deleng (bukit) Lancuk yang berada di sekitar Danau Lau Kawar bisa juga menjadi jalur tracking yang menawan bagi para pelancong yang tak ingin bersusah-susah mendaki Sinabung.

Dan tanah lapang di sekitar danau bisa menjadi tempat favorit untuk menginap dengan mendirikan tenda selama pendakian ke Gunung Sinabang.

Seperti Arya (18), pelancong yang ditemui Lau Kawar, mengatakan, hampir setiap liburan sekolah dia berkunjung ke Lau Kawar dengan teman-teman sekolahnya. Menurutnya, area wisata Lau Kawar sangat lengkap, yaitu terdapat danau untuk kegiatan berenang, gunung untuk kegiatan pendakian, dan hutan untuk tracking.

"Wisata di sini murah meriah. Kami bisa bermalam juga dengan mendirikan tenda beramai-ramai di tepi danau. Kalau mau, kita juga bisa keliling danau dengan naik rakit," katanya.

Dengan segala potensi pesona alamnya, hingga saat ini pengunjung Lau Kawar masih sangat sedikit. Tidak setiap hari Lau Kawar dikunjungi pelancong. Lau Kawar hanya didatangi pengunjung pada hari Sabtu sore, Minggu, atau saat liburan sekolah.

Pada saat liburan, jumlah pengunjung di Lau Kawar rata-rata 400-500 orang. Para pengunjung ini biasanya membawa perlengkapan tenda dan makan sendiri. Tiket pengunjung yang relatif murah, sebesar Rp 2.000 per orang, memang terjangkau bagi pelajar dan mahasiswa.

Menurut Pelin Sembiring (35), Pengelola Lau kawar dan Anggota Tim Penyelamat di Danau Lau Kawar dan Gunung Sinabung, sekitar 90 persen pengunjung Lau Kawar adalah kelompok pencinta alam, baik dari kalangan mahasiswa dan pelajar.

"Mungkin karena terletak di kaki gunung tertinggi di Sumatera Utara, Danau Lau Kawar lebih akrab di telinga kelompok pencinta alam, khususnya pendaki gunung," ujarnya.

FASILITAS di sekitar Lau Kawar memang belum disiapkan untuk keluarga yang menginginkan fasilitas istirahat yang nyaman. Di sekitar Lau Kawar hanya terdapat satu penginapan sederhana dengan tarif Rp 25.000 per kamar. Sedangkan tempat makan hanya berupa kedai kecil yang menjual mi rebus dan goreng-gorengan.

Selain itu, jalan menuju Lau Kawar yang berliku juga sempit yang agaknya membuat agen perjalanan enggan menyertakannya menjadi rute perjalanan wisatawan sehingga danau ini tetap sepi pengunjung. Padahal, jarak Lau Kawar ke Medan hanya sekitar 80 km, atau sekitar 30 km dari Kota Brastagi.

Dari Kota Medan, pengunjung dapat naik bus trayek Medan-Kabanjahe dari Terminal Pinang Baris. Setelah sampai di Brastagi bisa turun di terminal, dan bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan pedesaan dengan trayek Takshima yang akan berakhir di Danau Lau Kawar. Namun, pelancong harus sedikit sabar karena trayek Takshima ini agak jarang.

Sepanjang jalan dari Brastagi ke Lau Kawar bisa disaksikan kesuburan tanah Karo Simalem atau Karo yang cantik. Aneka sayur terhampar luas, berseling dengan ladang jeruk yang dipenuhi buah yang menguning. Kalau mau, pelancong bisa membeli jeruk yang baru dipetik dari ladang dengan harga murah.

Tanpa ada uluran tangan berbagai pihak, pesona Lau Kawar dan keindahan jalan menuju danau ini agaknya akan tetap tersembunyi dan hanya akan dinikmati mereka yang terbiasa dengan petualangan. (AHMAD ARIF)

Selasa, 03 Maret 2009

Danau Dan telaga Yang Ada Di Sumatera Barat.

1. Danau Singkarak
Danau yang terletak di Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah datar ini adalah danau yang terbesar di Sumatera Barat.Di danau singkarak ini hidup sejenis ikan kecil-kecil yang dikenal dengan ikan bili, yang diolah oleh masyarakat sekitar menjadi makanan khas singkarak.Tentang Danau singkarak lihat disini

2. Danau Maninjau
Danau yang terletak di Kabupaten Agam ini memiliki keindahan alam yang tiada tara,disini ada Panorama Kelok 44,ada Panorama Puncak Lawang,Danau ini sangat terkenal di Manca Negara
sebagai salah satu destinasi paragliding yang terindah. Tentang Danau Maninjau baca disini

3. Danau Kembar (Danau Diatas dan Dibawah)
Danau ini terletak di Kabupaten Solok yaitu di Alahan Panjang.Danau ini terdiri dari dua buah danau,Danau Diatas terletak di pinggir jalan Padang-Muara Labuh sedangkan yang satu lagi Danau DiBawah terletak di nagari Bukit Sileh Kecamatan Lembang jaya.Tentang Danau kembar lihat disini

4. Danau Talang
Danau yang terletak di pinggang Gunung Talang Kabupaten Solok ini belum se populer Danau Diatas dan Dibawah,Danau yang tidak terlalu luas ini memiliki panorama alam yang indah.Tentang Danau Talang Lihat Disini

5. Telaga Dewi
Telaga yang terletak di Puncak Gunubg Singgalang ini merupakan bekas kepundan Gunung Singgalng yang sudah tidak aktif lagi.Telaga Dewi menurut cerita/legenta menjadi tempat mandinya para bidadari....Tentang telaga Dewi baca disini